Kisah Vesna Vulovick, seorang pramugari yang bertahan dari serangan teroris diatas ketinggian 33 ribu kaki. Pada 26 Januari 1972, sebuah maskapai penerbangan Yugoslavia DC-9 berangkat dari Kopenhagen Beogard bersama 28 penumpang dan awak.
Diketinggian 33 ribu kaki, ditemukan sebuah bom pada bagian kargo pesawat, yang ditanam kelompok sparatis Ustashe Kroasia dan meledak. Pesawat hancur dan jatuh di pegunungan.
Persitiwa ini jadi kisah fenomenal sepanjang massa, karena pramugari Vesna Vulovick selamat dari peristiwa mengerikan tersebut dengan duduk di bagian ekor pesawat. Akibat tragedi itu, dia megalami cedera tengkorak, dua kaki patah, patah tiga tulang belakang yang mengakibatkan dia lumpuh mulai bagian tubuh pinggang kebawah.
Selama beberapa bulan, Vulovick harus keluar masuk rumah sakit untuk menjalani operasi yang memungkinkan dia untuk bisa berjalan kembali.
Kisah Vesna Vulovick menjadi salah satu fenomena gerakan teroris dunia, yang menurut istilah Andews Silke tidak hanya menjadi isu menarik politik internasional dekade abad 21.
Tetapi menurut Fernando Reiners “itu adalah tindakan kekerasan yang menghasilkan emosional luas yang tidak proporsional seperti ketakutan dan kecemasan yang mungkin mempengaruhi sikap dan perilaku”.
Diketinggian 33 ribu kaki, ditemukan sebuah bom pada bagian kargo pesawat, yang ditanam kelompok sparatis Ustashe Kroasia dan meledak. Pesawat hancur dan jatuh di pegunungan.
Persitiwa ini jadi kisah fenomenal sepanjang massa, karena pramugari Vesna Vulovick selamat dari peristiwa mengerikan tersebut dengan duduk di bagian ekor pesawat. Akibat tragedi itu, dia megalami cedera tengkorak, dua kaki patah, patah tiga tulang belakang yang mengakibatkan dia lumpuh mulai bagian tubuh pinggang kebawah.
Selama beberapa bulan, Vulovick harus keluar masuk rumah sakit untuk menjalani operasi yang memungkinkan dia untuk bisa berjalan kembali.
Kisah Vesna Vulovick menjadi salah satu fenomena gerakan teroris dunia, yang menurut istilah Andews Silke tidak hanya menjadi isu menarik politik internasional dekade abad 21.
Tetapi menurut Fernando Reiners “itu adalah tindakan kekerasan yang menghasilkan emosional luas yang tidak proporsional seperti ketakutan dan kecemasan yang mungkin mempengaruhi sikap dan perilaku”.
0 komentar:
Post a Comment